A. Pengertian
Karbon Dioksida (CO2)
Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang
terdiri dari dua atom oksigen yang
terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir
di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer
bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume, walaupun
jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida
adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun langsung menjadi padat pada
temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida umumnya
disebut sebagai es kering. CO2
adalah oksida asam. Larutan CO2 mengubah
warna lakmus dari biru
menjadi merah muda.
|
1,45 g/L
|
|
|
Keasaman (pKa)
|
6,35 dan 10,33
|
|
nol
|
|
|
Struktur
|
|
|
Senyawa
terkait
|
|
|
oksida terkait
|
|
|
Kecuali
dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku
pada temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa) |
|
Berikut karakteristik dari karbon
dioksida (CO2)
|
Karbon
dioksida
|
|
|
Karbon
dioksida
|
|
|
Nama lain
|
|
|
Identifikasi
|
|
|
[124-38-9]
|
|
|
FF6400000
|
|
|
C(=O)=O
|
|
|
1/CO2/c2-1-3
|
|
|
Sifat
|
|
|
CO2
|
|
|
44,0095(14)
g/mol
|
|
|
Penampilan
|
gas tidak
berwarna
|
|
1.600 g/L
(padat)
1,98 g/L (gas) |
|
|
−57 °C
(216 K)
(di bawah tekanan) |
|
B. Sifat-Sifat
Karbon Dioksida
Ø Sifat fisika
|
|
Karbon dioksida adalah gas yang
tidak berwarna dan tidak berbau. Ketika dihirup pada konsentrasi yang lebih
tinggi dari konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, ia akan terasa asam di
mulut dan mengengat di hidung dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan
gas di membran mukosa dan saliva, membentuk larutan asam karbonat yang lemah.
Sensasi ini juga dapat dirasakan ketika seseorang bersendawa setelah meminum
air berkarbonat (misalnya Coca Cola).
Konsentrasi yang lebih besar dari
5.000 ppm tidak baik untuk kesehatan, sedangkan konsentrasi lebih dari 50.000
ppm dapat membahayakan kehidupan hewan. Pada keadaan
STP, rapatan
karbon dioksida berkisar sekitar 1,98 kg/m³, kira kira 1,5 kali lebih berat
dari udara. Molekul karbon dioksida (O=C=O) mengandung dua ikatan rangkap yang
berbentuk linear. Ia tidak bersifat dipol. Senyawa ini tidak begitu reaktif dan tidak
Gas
karbon dioksida juga mempunyai sifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak
merangsang. Gas CO2 merupakan hasil pembakaran sempurna bahan bakar minyak bumi
maupun batu bara. Dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan bermotor dan
semakin banyaknya jumlah pabrik, berarti meningkat pula jumlah atau kadar CO2
di udara kita.
Keberadaan
CO2 yang berlebihan di udara memang tidak berakibat langsung pada manusia,
sebagaimana gas CO. Akan tetapi berlebihnya kandungan CO2 menyebabkan sinar
inframerah dari matahari diserap oleh bumi dan benda – benda di sekitarnya.
Kelebihan sinar inframerah ini tidak dapat kembali ke atmosfer karena terhalang
oleh lapisan CO2 yang ada di atmosfer. Akibatnya suhu di bumi menjadi semakin
panas. Hal ini menyebabkan suhu di bumi, baik siang maupun malam hari tidak
menunjukkan perbedaan yang berarti atau bahkan dapat dikatakan sama.
Pelet kecil
dari es kering yang menyublim di udara.
Struktur
kristal es kering
Pada suhu −78,51° C, karbon dioksida langsung menyublim menjadi padat melalui proses deposisi. Bentuk
padat karbon dioksida biasa disebut sebagai "es kering". Fenomena ini pertama kali dipantau oleh
seorang kimiawan Perancis, Charles Thilorier, pada tahun 1825. Es kering biasanya digunakan sebagai zat pendingin yang
relatif murah. Sifat-sifat yang menyebabkannya sangat praktis adalah karbon
dioksida langsung menyublim menjadi gas dan tidak meninggalkan cairan.
Penggunaan lain dari es kering adalah untuk pembersihan sembur.
Cairan kabon dioksida terbentuk
hanya pada tekanan di atas 5,1 atm; titik tripel karbon dioksida kira-kira 518 kPa pada
−56,6 °C (Silakan lihat diagram fase di atas). Titik kritis karbon dioksida adalah 7,38 MPa pada 31,1 °C.[3]
Terdapat pula bentuk amorf karbon
dioksida yang seperti kaca, namun ia tidak terbentuk pada tekanan atmosfer.
Bentuk kaca ini, disebut sebagai karbonia, dihasilkan
dari pelewatbekuan CO2 yang terlebih dahulu
dipanaskan pada tekanan ekstrem (40-48 GPa atau
kira-kira 400.000 atm) di landasan intan. Penemuan
ini mengkonfirmasikan teori yang menyatakan bahwa karbon dioksida bisa
berbentuk kaca seperti senyawa lainnya yang sekelompok dengan karbon, misalnya silikon dan germanium. Tidak seperti kaca silikon dan germanium, kaca
karbonia tidak stabil pada tekanan normal dan akan kembali menjadi gas ketika
tekanannya dilepas.
Ø Sifat Kimia
·
Dalam larutan
Karbon
dioksida larut dalam air,
di mana ia reversibel mengkonversi ke H2CO 3
(asam karbonat). Sebagian
besar karbon dioksida tidak diubah menjadi asam karbonat, tetapi tetap sebagai
molekul CO2 tidak mempengaruhi pH. Konsentrasi relatif dari CO2, H2CO3, dan bentuk terdeprotonasinya
HCO-3 (bikarbonat) dan CO2-3 (karbonat) bergantung pada pH.
Seperti ditunjukkan dalam plot Bjerrum, dalam air netral atau
sedikit basa (pH> 6,5), bentuk bikarbonat mendominasi (> 50%) menjadi
yang paling umum (> 95%) pada pH air laut. Dalam air yang sangat basa
(pH> 10,4), bentuk dominan (> 50%) adalah karbonat. Lautan, yang agak
basa dengan pH = 8,2-8,5 khas, mengandung sekitar 120 mg bikarbonat per liter. Dalam
organisme
produksi
asam karbonat
dikatalisis
oleh enzim,
karbonat anhidrase.
·
Reaksi kimia
dari
CO2.
CO2
merupakan
elektrofil
lemah.
Reaksinya
dengan air
dasar
menggambarkan
properti
ini,
dalam hal
hidroksida
nukleofil
tersebut.
Nukleofil
lain bereaksi
juga.
Sebagai contoh,
carbanions
seperti yang disediakan oleh
reagen
Grignard
dan
senyawa
organolitium
bereaksi dengan
CO2
untuk memberikan
karboksilat : MR
+
CO2
→
RCO2M ; dimana
M
=
Li
atau
MgBr
dan
R
=
alkil atau
aril.
Dalam
logam
kompleks
karbon dioksida,
CO2
berfungsi sebagai
ligan,
yang dapat memfasilitasi
konversi
CO2
untuk
bahan kimia lainnya. Pengurangan
CO2
CO
biasanya merupakan
reaksi
yang sulit
dan lambat : CO2
+
2
e-+
2H
+
→
CO
+
H2O Potensi
redoks
untuk reaksi ini
dekat
pH
7
adalah sekitar
-0.53
V
versus
elektroda hidrogen
standar.
Nikel
yang mengandung
enzim
dehidrogenase
karbon monoksida
mengkatalisis
proses ini.
C. Ammonia (NH3)
Ø
Pengertian Ammonia (NH3)
Amonia
adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya
senyawa ini didapati berupa gas dengan bau
tajam yang khas (disebut bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan
penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan
Kesehatan Pekerjaan
Amerika Serikat memberikan
batas 15 menit bagi kontak dengan amonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Amonia
yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini
menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di
suhu -33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah.
Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi
sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap.
"Amonia
rumah" atau amonium hidroksida adalah larutan
NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baumé. Produk larutan komersial amonia berkonsentrasi
tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30 persen berat
amonia pada 15.5 °C). Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki
konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia. Amonia umumnya
bersifat basa (pKb=4.75),
namun dapat juga bertindak sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25).
Berikut ini karakterisik dari Ammonia (NH3)
|
Amonia
|
||
|
Umum
|
||
|
Amonia, Azana
|
||
|
Nama lain
|
Hidrogen nitride, spiritus Hartshorn, Nitrosil , Vaporol
|
|
|
NH3
|
||
|
Penampilan
|
Gas
tak berwarna berbau
tajam
|
|
|
Sifat-sifat
|
||
|
651 °C
|
||
|
-33.34 °C (239.81 K)
|
||
|
9.25
|
||
|
Kebasaan
(pKb)
|
4.75
|
|
|
Struktur
|
||
|
piramida segitiga
|
||
|
1.42 D
|
||
|
107.5°
|
||
|
Angka RTECS
|
BO0875000
|
|
|
Senyawa berhubungan
|
||
|
Senyawa lain
|
||
|
Kecuali dinyatakan sebaliknya,
data di atas
diberikan dalam keadaan standar(25 °C, 100 kPa)]] Sangkalan umum dan referensi |
||
D. Sifat-Sifat Ammonia (NH3)
Ammonia adalah gas yang tak berwarna dengan bau yang
tajam menusuk. Titik lelehnya pada suhu -77,7oC, dan titik didihnya pada suhu
-33,4oC. Gas ini molekulnya berkutub dan akan mengalami macam – macam reaksi
dari dasar. Gas ini sangat pelarut pada air ; gas ammonia yang besarnya
bervolume 700 akan dapat larut pada air yang besarnya bervolume 1. Untuk
mencairkan ammonia anhydrous dibutuhkan ruangan yang bertekanan 12 atm ammonia
yang mencair bila dilarutkan kedalam zat logam seperti kedalam sodium dan
potassium akan berubah menjadi larutan berwarna biru kelam yang berisi ion
logam dan solvayed electrons, seperti yang digambarkan pada rumus pers. 6.7. Akan
menunjukkan bahwa jenis kimia itu berupa jenis larutan ammonia.
E.
Proses
Pembuatan Sintesis Gas
Ammonia yang menghasilkan CO2
Pembuatan Amonia menurut proses
Haber-Bosch, Nitrogen terdapat melimpah di udara, yaitu sekitar 78% volume.
Walaupun demikian, senyawa nitrogen tidak terdapat banyak di alam. Satu-satunya
sumber alam yang penting ialah NaNO3 yang disebut Sendawa Chili. Sementara itu,
kebutuhan senyawa nitrogen semakin banyak, misalnya untuk industri pupuk, dan
bahan peledak. Oleh karena itu, proses sintesis senyawa nitrogen, fiksasi
nitrogen buatan, merupakan proses industri yang sangat penting. Metode yang
utama adalah mereaksikan nitrogen dengan hidrogen membentuk amonia. Selanjutnya
amonia dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lain seperti asam nitrat dan garam
nitrat.
Dasar teori
pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz Haber (1908),
seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia
untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman. Persamaan
termokimia reaksi sintesis amonia adalah :
Berdasarkan
prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke
kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi,
reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu
500 oC
sekalipun. Dilain pihak, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu akan
mengurangi rendemen.
Proses
Haber-Bosch semula dilangsungkan pada suhu sekitar 500 oC dan tekanan sekitar 150-350 atm
dengan katalisator, yaitu serbuk besi dicampur dengan Al2O3, MgO, CaO, dan K2O.
Seiring dengan kemajuan teknologi, digunakanlah tekanan yang jauh lebih besar,
bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang
terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen
dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian
campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan yang bersama katalisator sehingga
terbentuk amonia. Diagram alir
dari proses Haber-bosch untuk sintesis amonia :
Langkah pertama dalam proses ini
adalah untuk membuat kapur dari batu kapur :
CaCO3 + panas → CaO + CO2
CaCO3 + panas → CaO + CO2
ini kemudian dipanaskan dengan
batu bara dalam lingkungan anoxic untuk membuat Calcium Carbide : CaO + 3C + panas → CaC2 + CO
Penetapan nitrogen yang
sebenarnya berasal dari reaksi Kalsium Carbide dengan Nitrogen murni , sehingga
proses ini menjadi industri praktis itu diperlukan proses Linde fraksinasi dari
udara cair . Reaksi berlangsung pada 2atm atau ~ 0.2MPa , dipanaskan dengan
melalui pemanasan ohmik dari batang Carbon :
CaC2 + N2 → CaCn2 + C
Akhirnya dalam upaya untuk
membuat Amoniak, Kalsium sianamida dicampur dengan air dan NaOH ( sebagai
katalis ) untuk hidrolisis :
CaCn2 + H2O → 2NH3 + CaCO3
Kalsium Karbonat dapat dengan
mudah dipisahkan karena merupakan solid, dan Amonia dapat disuling ,
memungkinkan NaOH untuk didaur ulang kembali untuk lebih hidrolisis . Kontras ini dengan proses Haber - Bosch
untuk membuat Amonia , yang pada saat itu diperlukan mahal seperator udara cair
yang sama serta seperator elektrolit untuk menghasilkan hidrogen dan tekanan
yang lebih tinggi katalitik reaktor :
Dengan hanya melihat itu kita melihat bahwa , sebagai cara untuk membuat Amoniak , proses Haber - Bosh adalah jauh lebih sederhana . Karena tidak memerlukan beberapa tungku dan langkah-langkah perantara memproduksi sianamida biaya operasional harus lebih rendah ( dengan asumsi satu memiliki sistem elektrolisis efisien untuk hidrogen ) . Tentu saja reaktor amoniak membutuhkan katalis dan recycle sistem mahal karena single pass tidak terlalu efisien .
F.
Manfaat dari CO2 dan NH3
Ø Manfaat CO2
Adapun maanfaat dari CO2 adalah sebagai berikut :
a.
Pada proses
Fotosintesis
Tak dipungkiri lagi bahwa CO2 sangat berperan pada
proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan dan yang sangat diperlukan
oleh seluruh makhluk hidup. Fotosintesis memerlukan CO2 dan air agar dapat
menghasilkan karbohidrat, yang dapat di lihat dari persamaan berikut:
6 CO2 + 6 H2O --> C6H12O6 + O2
b.
Industri makanan dan minuman
Manfaat CO2 juga dapat kita jumpai pada proses
pembuatan roti yang berfungsi sebagai pengembang roti dengan bantuan ragi. Pada
saat roti yang dicampur soda kue atau ragi kita panaskan maka gas CO2 akan
dibebaskan dan akan tertangkap oleh kantung gluten yang terdapat pada tepung
yang akan menyebabkannnya dapt mengembang. Selain itu CO2 padat (es kering)
juga digunakan untuk mendinginkan es krim. Pada produk minuman khususnya yang bersoda. Gas tinbul
pada minuman tersebut adalah CO2 yang membebaskan diri.
c.
Bahan pemadam kebakaran
Karbon dioksida yang disemburkan pada api melalui
selang pemadam kebakaran tersebut akan segera menyelimuti api, sehingga api
tidak akan terkena kontak dengan oksigen sehingga pembakaran akan terhenti,
karena pembakaran terhenti, maka api dapat segera padam.
d.
Industri Logam :
Karbon dioksida
digunakan dalam pembuatan cetakan pengecoran untuk meningkatkan kekerasan
mereka .
e.
Manufaktur dan Konstruksi
Karbon dioksida
digunakan dalam skala besar sebagai gas perisai di MIG / MAG welding , dimana
gas melindungi genangan las terhadap oksidasi oleh udara sekitarnya . Campuran
argon dan karbon dioksida umum digunakan saat ini untuk mencapai tingkat yang
lebih tinggi las dan mengurangi kebutuhan untuk perawatan pasca las.
f.
Dry ice pellet
digunakan untuk
mengganti sandblasting ketika menghapus cat dari permukaan. Hal
ini membantu dalam mengurangi biaya pembuangan dan pembersihan
g.
Kimia , Farmasi dan Industri
Petroleum Penggunaan :
Jumlah yang
cukup besar digunakan sebagai bahan baku dalam industri proses kimia , terutama
untuk metanol dan urea produksi .
h.
Karbon dioksida
digunakan dalam sumur minyak untuk ekstraksi minyak dan menjaga tekanan dalam
formasi
Ketika CO2
dipompa ke dalam sumur minyak , itu sebagian dilarutkan ke dalam minyak ,
rendering itu kurang kental , sehingga minyak yang akan diekstrak lebih mudah
dari batuan dasar . Jauh lebih banyak minyak dapat diekstraksi dari melalui
proses ini .
i.
Industri Karet
dan Plastik
Flash dihapus
dari benda-benda karet dengan jatuh mereka dengan hancur es kering dalam drum
berputar .
j.
Kesehatan
Karbon dioksida
digunakan sebagai aditif untuk oksigen untuk penggunaan medis sebagai stimulan
respirasi .
k.
Penggunaan lingkungan :
Digunakan
sebagai propelan dalam kaleng aerosol , menggantikan lebih banyak alternatif
merepotkan lingkungan .
Ø Manfaat NH3
Adapun maanfaat dari NH3 adalah sebagai berikut :
a. Amonia
umum digunakan sebagai bahan pembuat obat-obatan.
b. Amonia
yang dilarutkan dalam air dapat digunakan untuk membersihkan berbagai perkakas
rumah tangga.
c. Zat
ini juga digunakan sebagai campuran pembuat pupuk untuk menyediakan unsur
nitrogen bagi tanaman.
d. untuk pembuatan
pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur amonium = amonium sulfat)
e.
Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam
nitrat, amonium klorida, amonium nitrat.
f.
Untuk membuat
hidrazin. Hidrazin merupakan salah satu senyawa nitrogen yang digunakan sebagai
bahan bakar roket.
g.
Dalam pabrik es, amonia cair digunakan sebagai
pendingin (refrigerant) karena amonia cair mudah menguap dan akan menyerap
panas sehingga menimbulkan efek pembekuan (J. Goenawan 153-154).
G.Kelemahan
CO2 dan NH3
a.
Kelemahan CO2
ü Dapat menyebabkan
korosi pada proses ammonia bila tidak di hilangkan
ü Beracun dalam konsentrasi tinggi .
ü Lebih berat dari udara , karbon dioksida akan mengumpulkan dalam
saluran , saluran air dan daerah dataran rendah .
ü Sangat larut dalam air pada suhu moderat .
ü Dapat meningkatkan
efek rumah kaca
ü Paparan CO2
Pada konsentrasi tiga persen
berdasarkan volume di udara, ia bersifat narkotik ringan dan menyebabkan
peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, dan menyebabkan penurunan daya
dengar. Pada konsentrasi sekitar lima persen berdasarkan volume, ia menyebabkan
stimulasi pusat pernapasan, pusing-pusing, kebingungan, dan kesulitan
pernapasan yang diikuti sakit kepala dan sesak napas. Pada konsentrasi delapan
persen, ia menyebabkan sakit kepala, keringatan, penglihatan buram, tremor, dan
kehilangan kesadaran setelah paparan selama lima sampai sepuluh menit
b.
Kelemahan
NH3
ü Amoniak
bersifat korosif pada tembaga dan timah
ü
Kontak dengan gas amonia
berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan
kematian. Sekalipun amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia
masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan amonia
berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin.
ü
Menghirup senyawa ini pada
konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pembengkakan saluran pernafasan dan sesak
nafas. Terkena amonia pada konsentrasi 0.5% (v/v) selama 30 menit dapat
menyebabkan kebutaan.
ü
Efek
Jangka Pendek (Akut) bila tmenghirup ammonia adalah Iritasi terhadap saluran pernapasan, hidung, tenggorokan dan mata terjadi
pada 400-700 ppm. Sedang pada 5000 ppm menimbulkan kematian. Kontak dengan mata
dapat menimbulkan iritasi hingga kebutaan total. Kontak dengan kulit dapat
menyebabkan luka bakar (frostbite).
ü
Efek
Jangka Panjang (Kronis) bila Menghirup uap ammonia mengakibatkan
iritasi pada hidung, tenggorokan dan paru-paru.
Kesimpulan
Gas industri adalah sekelompok gas yang secara khusus
diproduksi untuk digunakan dalam berbagai industri, termasuk minyak dan gas,
petrokimia, bahan kimia, listrik, pertambangan, pembuatan baja, logam,
perlindungan lingkungan, kedokteran, farmasi, bioteknologi, makanan, air ,
pupuk, tenaga nuklir, elektronika dan kedirgantaraan.
Salah satu gas
yang di gunakan dalam indutri adalah karbondioksida. Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis senyawa kimia yang
terdiri dari dua atom oksigen yang
terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir
di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer
bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume, walaupun
jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida
adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah dengan kuat.
Karbon dioksida
dapat di peroleh dari hasil samping dari proses pembuatan sintesis gas amonia.
Pembuatan gas amonia menggunakan proses menurut haber-bosch. Persamaan
termokimia reaksi sintesis amonia adalah :
. Adapun
manfaat dari gas CO2 ialah di gunakan dalam industri makanan, karet
dan plastik, manufacture, alat pemadam kebakaran dan fotosintesis. Sedangkan
amonia bermanfaat bahan obat-obatan dan bahan baku pembuatan pupuk. Selain
maanfaat adapula kelemahan dari kedua gas tersebut. CO2 dapat
meyebabkan korosif pada hasil samping produksi amonia oleh karenanya harus di
hilangkan. Tetapi NH3 dapat menyebabkan korosif pada tembaga
dan timah.
DAFTAR PUSTAKA
ü en.wikipedia.org/wiki/Carbon_dioxide (14
April 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar